Jeans atau jins bukan barang aneh lagi bagi masyarakat kita. Benda
ini biasa kita pakai untuk berbagai kegiatan kita. Tapi ada aturan baku
yang masih berlaku yaitu jeans tidak boleh dipakai untuk acara formal.
Mungkin hal ini karena asal mula pelopor pemakai jeans kaum pekerja
rendahan untuk pekerjaan kasar di lapangan sehingga terkesan kurang
sopan dipakai untuk kegiatan formal dalam ruangan. Terlebih busana jeans
dipopulerkan oleh kaum yang dianggap kurang terhormat atau berandalan
pada waktu itu. Banyak yang salah kaprah menyebut jeans itu kain padahal
yang benar pengertian jeans atau jins yaitu bentuk busana ataupun
aksesoris olahan dari kain denim, bentuk ini bisa berupa baju, celana,
jaket, topi, dsb.
Kain denim merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau
populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang
dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan
tertentu. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan
bukan untuk busana. Penggunanya kebanyakan industri pelayaran Perancis
dan Republik
Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern. Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini.
Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern. Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini.
Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya
masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan
istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim
buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan
Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan
untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.
Karakter awal celana Jeans yang dibuat pertama kalinya tentu belum
senyaman masa sekarang. Yang diutamakan tentu kekuatannya dalam
menunjang pekerjaan lapangan yang keras dan kasar. Banyak pekerja
tambang Amerika memakai celana jeans sehari – harinya. Bicara soal
bisnis busana jeans tidak bisa lepas dari rintisan perusahaan Levi’s ( Levi Strauss & Co. (LS&CO)
). Bentuk celana jeans modern yang nyaman dan trendi buah dari
kreativitas desainer Levi’s. Didirikan pada tahun 1873 di San Fransisco
Amerika Serikat. Pada mulanya seorang penjahit Nevada Amerika asal
Latvia bernama Jacob Davis mendapat order memperbesar dan merekayasa
celana milik suami seorang wanita konsumennya. Ia kemudian menambahkan
celana itu dengan bahan kanvas yang dibelinya dari toko kain milik Levi
Straus seorang imigran Yahudi dari Bavaria Jerman. Jacob juga memberikan
aksesoris kecil dari tembaga ( semacam kancing ) untuk menghias kantong
di celana itu. Hasilnya sebuah celana model baru yang lebih kuat namun
nyaman untuk penambang. Lalu Jacob berpikir untuk mematenkan karyanya
itu serta berproduksi massal. Karena tak punya dana cukup maka ia
menggandeng Levi Straus sebagai mitra bisnisnya. Bersamaan dengan
turunnya hak paten pada 20 Mei 1973 berdiri pulalah perusahaan Levi
Strauss & Co. Perusahaan ini spesialis membuat celana denim yang
populer bernama Jeans dengan merk atau brand Levi’s. Jacob Davis menjadi
manajer produksi hingga ia meninggal tahun 1908. Mitranya Levi Strauss
meninggal lebih dahulu pada tahun 1902 dalam usia 73 tahun. Perusahaan
Levi Strauss & Co sangat sukses dan produknya menjadi prestise
tersendiri bagi konsumennya.
Kembali ke kain Denim. Dry Denim ( Raw denim ) atau kain denim kering
yaitu kain denim yang tidak dicuci setelah proses pewarnaan. Jika untuk
produksi tapi denim dicuci terlebih dahulu setelah pewarnaan termasuk
Washed Denim. Sebenarnya nyaris tak ada bedanya karena pencucian untuk
melembutkan kain dan menghilangkan zat -zat kimia efek pewarnaan. Bentuk
kainnya ya seperti produk busana Jeans itu. Selvage Denim / selvedge
denim merupakan jenis kain denim yang tehnik penenunannya khusus untuk
menghasilkan kain denim yang lebih ringan dan lembut. Pewarnaan kain
denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo ( cara tradisional )
untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk
menghasilkan warna non biru. Sekarang kain denim disamping murni katun
juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll. Busana
jeans yang seperti sekarang mulai digandrungi masyarakat AS dan seluruh
dunia pada tahun 1950 an. Anak anak muda jaman itu yang mulai memakai
jeans untuk merubah gaya penampilan. Sebelumnya jeans hanya dipakai
pekerja kasar dan para peternak alias cowboy. Maka busana jeans juga
dimunculkan dalam bentuk selain celana seperti jaket keans, rok jeans,
kemeja jeans, sepatu jeans, topi jeans dll. Pembuatannya juga
mengkombinasikan kain denim dengan kain lain agar semakin menarik.
Produsen kain denim terbesar di dunia dipegang oleh Nien Hsing
Textile Co.Ltd asal Taiwan dengan produksi total mencapai 9 juta yard
per bulan. Perusahaan ini tidak hanya memiliki lokasi pabrik di Taiwan
tapi juga di seluruh dunia terutama di Lesotho Afrika dan Nikaragua
Amerika Tengah. Untuk produsen kain denim sebagai bahan jeans asal
Indonesia antara lain PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang,
PT. BATAM TEXTILE Ungaran Kabupaten Semarang, PT. NAGAMAS TEXTILES
Majalaya, CV. Bandung Djaja Textile Mills ( Badjatex ) Bandung, PT.
Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) Cimahi, dll.
Perajin busana jeans yang ternama di Indonesia berpusat di Jawa Barat
dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat berpusat di Bandung dan Majalaya dengan
kawasan Dago sebagai pusat grosirnya. Tentu saja untuk nasional tetap
Grosir Tanah Abang paling besar. Wilayah Jawa Tengah jelas Kabupaten
Pekalongan sebagai basis perajin jeans. Kecamatan Kedungwuni sebagai
pusat konveksi jeans dan usaha pendukungnya seperti pencucian jeans,
jual beli mesin konveksi, loper jeans, dan tentu saja penyuplai kain
denim. Grosir Jeans Pekalongan yang resmi memang belum ada dan ikut
Grosir Batik. Karena perajin kecil lebih suka meniru desain merk jeans
ternama maka resiko terkena sanksi UU Haki jadi lebih besar bila tidak
hati – hati. Jangan sampai membuat jeans bajakan yang sampai memalsu
merk segala.
Merk busana jeans internasional yang ternama antara lain Levi’s,
Sergio Valente, Calvin Klein, Diesel, Guess, Energie, Lee, Lea, Tira,
Cardinal, Wrangler, Emba, Lois, Carvil, JJ Jeans, Gabrielle dll.
Perawatan Jeans Dan Cara Pencucian
Gimana
sih cara yang paling benar buat merawat jeans kita? Sering kali
pertanyaan ini keluar dari mulut para pengguna denim baik itu hardcore denim lovers maupun
pengguna jeans pada umumnya. Hal ini logis untuk ditanyakan karena hey,
kita tidak mengeluarkan kocek yang sedikit untuk memboyong sebuah jeans
baru ke rumah kita kan? Karena itu pula kita ingin merawat jeans kita
sebaik-baiknya.
Perawatan denim dalam hal ini menyangkut banyak hal seperti cara merendam (soak),
cara mencuci, megeringkan, membersihkan noda, dan juga memperbaiki
jeans yang rusak. Secara personal, saya setuju dengan pendapat banyak
orang bahwa jeans itu adalah hal yang personal, dan cara perawatannya
pun personal, tidak ada exact science untuk
merawat jeans. Namun beberapa pengetahuan umum untuk merawat jeans juga
tetap patut dibagi untuk sesama pecinta denim. Berikut ini saya akan
menyajikan beberapa cara merawat jeans anda yang dirangkum dari banyak
sumber.
Cuci vs Fading
Mitosnya, jeans kita akan semakin cantik hasil fadingnya jika kita jarang sekali mencucinya, apalagi dengan adanya campaign Nudie yang meng-encourage penggunanya untuk tidak mencuci jeans-nya minimal 6 bulan! Memang hal ini ada benarnya, karena fading pada
dasarnya terjadi karena adanya gesekan pada bagian-bagian tertentu pada
jeans yang mengakibatkan indigo terlepas dari jeans. Dan pada dasarnya
begitu kita celupkan jeans pada air, indigo akan terlepas pula, sehingga
pada bagian-bagian yang terkena banyak gesekan, indigo akan semakin
banyak terlepas dan terjadilah perbedaan-perbedaan warna pada bagian
tertentu.
Karena hal ini, banyak denim mania seakan phobia terhadap air, karena
menurut mereka air = jahat karena melepas sebagian indigo pada jeans
dan dianggap akan merusak hasil fading. Sebenernya hal indigo loss ini
tergantung juga pada kualitas jeansnya. Jeans jepang pada umumnya
memiliki kualitas yang handal, hal ini disebabkan karena kualitas indigo
yang bagus dan juga teknik dying yang superior. Kedua hal ini
berperan penting pada indigo loss, dalam kasus ini jeans dengan kualitas
indigo dan teknik dying yang bagus akan dapat menahan indigo lebih
baik, sehingga indigo loss dapat terkurangi setiap kali jeans dicuci.
Hal ini pula yang membuat kebanyakan jeans jepang masih memiliki fading
yang mantap walaupun dicuci berkali-kali.
Cara Mencuci
Hal dasar dalam mencuci pakaian yang berwarna adalah jangan menggunakan deterjen dengan pemutih / bleach.
Tidak usah menjadi seorang denim mania pun mestinya ibu-ibu rumah
tangga mengetahui hal ini. Oleh karena itu carilah deterjen tanpa
pemutih. Atau jika anda memiliki uang lebih, cobalah juga beberapa
produk deterjen dan sabun dari Samurai Jeans dan Momotaro.
Setelah mendapat deterjen yang cocok, kita lanjut ke bagaiman cara
mencuci yang baik. Pada umumnya produsen jeans akan merekomendasikan
untuk mencuci jeans anda inside-out (jeans dibalik sedemikian
rupa sehingga bagian dalam menjadi di luar). Jika mencuci menggunakan
mesin cuci, sebaiknya tidak menggunakan putaran yang terlalu kencang,
hal ini bisa berpengaruh terhadap rajutan pada jeans anda karena pada
dasarnya setelah pemakaian, bagian-bagian tertentu akan melemah
rajutannya sehingga lebih beresiko untuk mendapatkan bolong-bolong. Bagi
yang hardcore, silakan juga dicoba untuk mencuci jeans-nya dengan
tangan, selain sepertinya lebih aman dari putaran mesin cuci, anda juga
akan merasakan nikmatnya menjadi pembantu rumah tangga di tahun 70an .
Umumnya ada 2 aliran cuci mencuci yang dianut. Yang pertama adalah aliran dingindimana
kita gunakan air dingin untuk mencuci. Biasanya dipakai oleh orang yang
ingin mencuci jeansnya tapi tidak ingin indigo yang lepas banyak,
biasanya menggunakan suhu air 40 derajat atau kurang. Yang kedua adalah aliran panas,
dimana biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan fading yang semakin
kontras karena indigo loss yang lebih banyak. Suhu air yang digunakan di
atas 40 derajat sampai 60. Biasa juga dipakai untuk merendem jeans
untuk mendapatkan penyusutan maksimum.
Mengeringkan Denim
Cara paling ampuh untuk mengeringkan denim adalah meminta bantuan
alam, yaitu dengan tenaga matahari tentunya! Tunggu ketika matahari
bersinar cerah tapi tidak terlalu terik. Masih diragukan apakah teriknya
sinar matahari dapat merusak warna pada denim atau tidak, tapi
sebaiknya jangan ambil resiko. Selain dengan menjemur, mengeringkan
jeans juga bisa dengan tumble dryer. Namun usahakan agar panas
yang dihasilkan oleh dryer tidak ekstrim karena panas yang terlalu
ekstrim dapat menambah penyusutan pada denim anda. Anda tidak mau kan
ketika denim anda kering menjadi terlalu kecil untuk dipakai?
Para hardcore denim fans juga ada yang memakai jeans mereka ketika
mengeringkan. Hal ini ditujukan untuk mengembalikan ukuran jeansnya ke
ukuran yang cocok, karena setelah dicuci tentunya jeans akan menyusut,
untuk itu ketika dikeringkan sekalian dipakai, sehingga akan stretched kembali
ke ukuran yang nyaman. Saya anjurkan tidak melakukannya di daerah
lembab karena selain lembab tidak baik bagi “si johny” bisa jadi kulit
anda akan gatal-gatal .
Hal yang umumnya perlu dihindari adalah setrika. Kecuali anda mau
jeans anda terlihat super rapi dan dipakai ke meeting esok hari. Setrika
yang kelewat panas dapat merusak bahan jeans anda, selain itu crease,
honeycombs, dan whiskers yang sudah dibentuk bisa jadi hilang selamanya!
Sangat berbahaya bagi yang mengincar hasil fading yang mantap.
Prewashed Denim
Seringkali juga menjadi pertanyaan, apakah kita harus merawat
prewashed/predistressed denim kita sama dengan merawat raw denim?
Sejujurnya, tentu saja sama, dalam beberapa hal. Namun karena pada
dasarnya fading, distressed effect pada prewashed denim sudah ditentukan
sebelumnya, maka kita tidak perlu takut akan frekeunsi mencucinya.
Dalam hal lainnya tentu saja prewashed denim juga harus dirawat dengan
baik karena kita tahu harga prewashed denim malahan biasanya lebih mahal
dari raw! Kita tidak mau menghambur-hamburkan uang tanpa menjaga barang
kita bukan?
Perbaikan Jeans
Sekarang jeans anda sudah dicuci bersih dan siap dipakai lagi. Tetapi
ternyata terdapat beberapa kerusakan pada jeans anda dan anda tidak
suka. Saatnya kita memperbaiki jeans kita. Hal paling mudah adalah
membawa jeans kita ke tukang jahit langganan. Minta agar sebisa mungkin
jahitannya bergerak sesuai arah rajutan, hal ini akan membuat perbaikan
pada jeans kita hampir tidak kelihatan! Selain itu, hal yang paling
sering terjadi adalah kerusakan pada bagian selangkangan. Hal ini
seringkali terjadi karena bagian itu merupakan salah satu bagian yang
paling terkena gaya tarik dari kedua bagian kaki atau juga biasa terjadi
ketika pengguna menggunakan jeansnya dengan sangat tight. Untuk
menanggulanginya biasanya sebelum terjadi hal tersebut, bisa juga kita
tambahkan beberapa fabric denim di bagian dalam dan kemudian dijahit.
Hal ini akan memperkuat bagian tersebut.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com