Kepulauan Anambas yang berada di
ujung Sumatera disebut-sebut pernah jadi pulau tropis terindah 1 di
Asia Tenggara. Di dalam pulau ini banyak sekali gugusan pulau cantik.
Yuk buktikan sendiri pesonanya! Waktu itu jam di tangan saya
menunjukkan pukul 11.05 WIB. Tidak terasa sudah lama juga saya menunggu
kapal Pelni KM Bukit Raya untuk pergi ke Kabupaten Kepulauan Anambas.
Syukurlah akhirnya kapal pun langsung jalan dan istirahat di kamar yang
saya sewa di kelas bisnis.
Sepanjang jalan hanya lautan lepas. Sudah tidak terbayangkan lagi alangkah indahnya tempat yang akan saya tuju nantinya.
Anambas
adalah sebuah kabupaten yang terletak di ujung utara Pulau Sumatera,
berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina, Vietnam dan Singapura,
tepatnya di Laut Cina Selatan. Anambas adalah sebuah kabupaten kecil
yang dulunya pecahan dari Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau.
Banyak orang yang mengatakan bahwa pesona laut Kabupaten Kepulauan Anambas sangat indah. Bahkan sudah banyak wisatawan asing yang berkunjung ke sana dan saya ingin sekali membuktikannya.
Tak
terasa setelah 12 jam berlalu, akhirnya saya sampai di pulau pertama
dari Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu Pulau Jemaja. Saya turun dan
langsung bertemu dengan teman yang kebetulan orang asli dari Anambas
yang tinggal di Kecamatan Jemaja Timur. Lalu kami langsung mencari
penginapan yaitu Penginapan Miranti seharga Rp 250.000 per malam, agak
mahal memang.
Keesokan harinya saya tidak mau menunggu lama saya
langsung jalan-jalan, tempat yang pertama saya kunjungi adalah Pantai
Padang Melang. Pantai Padang Melang terbentang dengan pasir putihnya
yang landai sepanjang lebih kurang 7 km. Wow!
Ombaknya yang
tenang dan airnya yang jernih membuat saya tak sabar lagi untuk
berenang. Suasananya masih asri membuat rasa ingin lama-lama berendam di
air laut.
Hari berikutnya saya diajak ke Air terjun Neraja di
Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur. Di sana terdapat hutan yang
masih hijau dengan pemandangan air terjun yang memiliki dua kolam
pemandian. Hanya sebentar saja saya di air terjun. Kami langsung
melanjutkan perjalanan ke Desa Genting Pulur yang berjarak 3 menit
perjalanan memakai kendaraan bermotor.
Ada apa di sana? Sebuah
perkampungan nelayan di atas laut dengan rumah yang disangga tiang-tiang
yang tersusun rapi. Dari Genting Pulur kami lanjutkan ke Pulau Dayang
dengan menggunakan perahu bermotor yang disebut Pompong oleh penduduk di
sana.
Ini adalah momen yang saya tunggu-tunggu, snorkeling. Ya,
di Pulau Dayang saya bisa melihat berbagai macam jenis terumbu karang
dan ikan-ikan yang menggemaskan, serasa ingin saya bawa pulang.
Seandainya
saja di sana ada yang menyewakan peralatan diving, saya pasti akan
meluncur ke kedalaman dasar laut untuk melihat ikan napoleon, terumbu
karang dan biota-biota laut Anambas. Tetapi saya tetap merasa terpesona
dengan beraneka ragam terumbu karang yang masih alami dan beraneka ragam
yang tidak ditemukan di laut manapun.
Hari berikutnya saya
melakukan perjalanan ke Pulau Bawah. Kurang lebih 5 jam dengan
menggunakan Pompong nelayan setempat dan lebih kurang 2 jam bila
menggunakan speed boat cerita teman saya. Untuk diketahui Pulau Bawah
adalah pulau tropis terindah nomor satu di Asia Tenggara dan saya sangat
beruntung sekali karena telah mengunjunginya.