Pendahuluan
Jepang dikenal sebagai negara maju. Teknologinya merajai dunia. Produk
produknya ada di mana mana. Mobilnya memenuhi jalan jalan di seluruh
dunia. Kira kira bagaimana anak anaknya sekolah agan? Apa penuh dengan
gadget dan canggih? Wong di negeri tercinta saja anak anak SD sudah pada
bawa hape.
Kebetulan ane sudah 3 tahun terakhir studi di Jepang. Sedikit berbagi mudah mudahan berguna.
1. Sekolah ditentukan pemerintah kota
Untuk Sekolah SD dan SMP di Jepang mendaftarnya di Kantor balai kota.
Terus balai kota lah yang menentukan anak harus sekolah di mana. Jadi
tidak boleh milih sendiri. Penempatan sekolah berdasarkan alamatnya.
2. Anak SD sedang berangkat sekolah
Anak SD dan SMP si Jepang wajib jalan kaki gan. Jadi walaupun di rumah punya mobil ferari, tetap saja nggak boleh diantar. Salah satu kelebihan sistem ini, tidak ada kemacetan akibat ortu nganter anak ke sekolah.
Siswa berjalan ke sekolah dalam grup grup yang sudah ditentukan. Mereka berangkat memakai topi kuning dan harus bersama sama dalam grup nya masing masing. Jika ada yang tidak masuk, ketua grup wajib melapor ke sekolah
Di sekolah, anak anak tidak perlu seragam jika bukan pelajaran olah raga, kira kira seperti ini gan situasi di kelas
4. Suasana upacara pembukaan sekolah
Oya, pada saat penerimaan murid baru, orang tua dan siswa wajib
menhadiri upacara pembuakaan sengan memakai baju resmi. Ber jas dan
berdasi. Tapi enaknya, nggak ada makan makan gan. Jadi nggak repot
keluarin biaya.
Oya gan, anak Jepang nggak perlu upacara bendera. Tapi herannya nasionalisme mereka tak ada duanya di dunia.
5. Tas sekolah
Semua anak SD di Jepang memakai tas sekolah yang sama. Warnanya hitam
atau biru bagi laki laki dan boleh warna warni bagi perempuan. Tas ini
sangat mahal gan untuk ukuran ane. Sampai 30.000 yen. Sekitar Rp.3.5
juta. Jaminan garansi 6 tahun. Jadi sekali dipakai, sampai nanti lulus
SD gan. Begini penampakan tas sekolah
6. Tak ada Sekolah "Kaporit" gan
Karena ditentukan pemerintah, maka SD dan SMP tidak ada sekolah
kaporit... eh Pavorit gan. Semua sama. jadi nggak perlu desak2an rebutan
cari sekolah. kalau dipikir yang sebabkan suatu sekolah pavorit itu apa
to gan? Yo muridnya. kalau sejak awal hanya siswa pandai yang boleh
masuk, akhirnya ya pintar pintar dah. Jadi taraf SD dan SMP, semua
pemerataan.
7. Belajar apa saja?
Jam belajar SD mulai jam 8 sampai jam 4 sore. Materi pelajaran tidak
banyak. Matematika, bahasa Jepang, Seni, Olahraga, life skill. Oya gan,
sampai kelas 2 itu siswa hanya diajar pipolondo (ping poro lan sudo)
alias perkalian, pembagian, penambahan dan pengurangan. Terus diulang
ulang sampai faham.
Pelajaran bahasa Jepang mutlak diajarkan, nggak peduli untuk siswa
asing. Hurufnya hiragana dan katakana. Untuk kelas 1 SD harus hafal dan
bisa menulis 80 kanji. Nanti kelas 2 harus hafal 150 kanji dan
seterusnya. Kanji ini kayak orang menggambar gan, jadi mesti dihapalkan.
Salah cara menarik garisnya saja ketahuan sama gurunya.
Olah raga sangat ditekankan. Sehingga pembibitan atlet olimpiade dimulai sejak dini.
Pelajaran IPA langsung ke alam. Siswa diajak ke kebun, diajak mancing ikan, dan dari situ ilmu pengetahuan alam dimasukkan.
Guru memberi pengarahan menjelang acara mancing
Suasana mancing bersama.
8. Membuat Project
Oya, setiap liburan musim panas, semua siswa diwajibkan membuat project,
entah itu apa. Boleh seni, boleh percobaan atau apapun. Buku buku
percobaan maca gini banyak sekali dan dijual sangat murah gan.
Buku Percobaan
9. Larangan membawa hape
Selain wajib jalan kaki, siswa SD dan SMP di Jepang dilarang membawa
Hape. Entar kalau sudah SMA, baru boleh naik JITENSA ke sekolah. Baru
mendapat SIM jitensa. Kira-kira penampakan Jitensa itu seperti ini.
Yah....sepeda onthel gan. Sepeda kayuh. Jadi jangan harap siswa smp dan
sma di Jepang sempat menikmati sepeda motor, balapan..... Mereka ke
sekolah naik onthel.
Oya gan, sekolah di Jepang itu hampir gratis. Kalau pun bayar sikit bangets. Itu pun masih dikasih tunjangan dari pemerintah.
Gimana gan? Pengin nggak negeri tercinta kelak seperti Jepang? Anggaran
pendidikan kita besar lho. Sampai 20% APBN. Jadi insya Allah bisa.
Sebelum melihat sendiri, ane nggak nyangka gan, jika negeri yang maju
dan terkenal ini, teenyata mendidik siswa siswanya dengan cara
tradisional!
10. Bersepeda
Jika di rumah, anak anak SD boleh bersepeda. Mereka wajib memakai HELM.
Oya gan, sepeda merupakan kendaraaan yang sangat penting di Jepang. Di
sini tidak ada sepeda motor bebek kayak Di Indonesia. Adanya hanya
gensuki (matic 50 cc yang tidak boleh dipakai bonceng), Motor gede dan
mobil. Nggak tahu ya, apakah dianggap sebagai penyebab kemacetan atau
gimana.
Memakai sepeda penuh dengan aturan. Setiap sepeda punya surat. Semacam
STNK yang harus dibawa ke mana pergi. Di body sepeda juga ditempel
stiker. Kayak plombir di tahun 70 an di Indonesia.
Seringkali ada operasi sepeda. Sepeda tanpa plombir nggak ada ampun,
diangkut sama petugas. Sedang yang tidak membawa surat akan ditanyai
untuk membuktikan sepeda itu miliknya. Semua sepeda yang ada di jalan
jalan teregister semua di pemerintah kota. Tidak main main!
Tapi sepeda sangat diutamakan di Jepang. jadi anak anak naik sepeda di jalan insya Allah aman.
Tapi sekali lagi saya beritahukan bersepeda ke sekolah hanya diijinkan untuk :
1. Murid SMA
2. Murid SMP yang ruamahnya jauh (dengan ijin khusus)
11. Persiapan Bencana
Jepang negara yang sangat sering terkena bencana. Mereka harus siap.
Anak SD dibiasakan siap jika ada apapun. Yang berwarna kuning ini adalah
helm darurat. Dipakai jika ada gempa. Biar kepala nggak benjut
gan.......
12. Latihan ANTRI
Antri itu apa to gan? Kok penting amat? Yups... bagi yang pernah kuliah
di Teknik Industri akan tahu bagaimana pentingnya antri. Kemacetan di
jalan jalan salah satunya karena tak ada antri. Jepang mengajari anak
anak untuk antri sejak dini. tak ada yang berebut. Semua saling
menghormati. Ingat kasus bencana tsunami Sendai, dalam keadaan lapar,
mereka tidak mau menjarah barang bukan miliknya gan....
ANTRIAN di suatu sekolah pada sebuah acara
13. Makan siang di Sekolah
Karena jam pelajaran yang panjang anak anak Jepang mekan siang di
sekolah. Semua gratis ditanggung pemerintah. Karena ane muslim, dan
takut untuk makan makanan mereka yang bisa jadi kecampur barang tidak
halal, anak ane mesti bawa bento (sangu dari rumah).
14. Universitas Sering Open Lab gan
Setiap ada acara, universitas sering mengadakan open Lab. Mereka membuka
hasil karya mereka untuk dilihat, dipakai dan dimainkan anak anak.
Banyak Protype Robot yang dimainkan anak anak dengan didampingi mahasiswa
15. Jepang Tidak mengajarkan Agama di sekolah gan........ tapi toleransi sangat tinggi
Pelajaran agama tidak diajarkan di sekolah. Bahkan rata rata orang
Jepang menganut banyak agama. Tapi mereka sangat bertoleransi kepada
umat beragama lain. Di sekolah anak ane diberi mushola dan dioprak oprak
untuk sholat jika waktunya tiba. Jika di tempat umum, pas waktunya
sholat, karena jauh dari masjid, kita sholat di sembarang tempat, insya
ALLah Aman.
Demikian sedikit yang saya ketahui tentang pendidikan dasar di Jepang.
Harapan TS agar kita mengambil yang baik dan membuang yang buruk.
Sehingga kehidupan dan pendidikan di tanah air akan lebih baik.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/533ee6d418cb173e0e8b4696/ternyata-kayak-gini-gan-sekolah-di-jepang/